Kisahku Bersama Lagu "Negeri di Awan"

Tulisan Bu Nina tentang 3 Cinta di "Sang Pemimpi" mengingatkan saya akan lagu 'Bisa Lebih Bahagia' oleh Nugie http://www.youtube.com/watch?v=MmweNfbQMik

Liriknya begini :
Kita mungkin bisa lebih bahagia,
Bila yang dirasa hanya cinta
Kita mungkin bisa lebih bahagia,
Bila di dunia beda tak nyata

Hidup di setiap hati tampak murni,
Tanpa benci

Mungkinkah dalam sehari,
Dunia mau bersaksi
Bahwa cinta kan membawa damai
Sehingga semesta raya
Lantang membuka suara
Hiduplah manusia dalam cinta cinta

Semoga guru-guru Indonesia bisa menjadi guru yang dipenuhi cinta.

Ngobrol-ngobrol tentang lagu, salah satu kenangan saya sewaktu saya masih SMU adalah belajar bahasa Indonesia menggunakan lagu. Guru bahasa Indonesia saya, Bu Lis, selalu menyiapkan pelajaran dengan sangat baik. Ia menyulap surat pembaca, artikel opini, dan iklan di koran menjadi media pembelajaran di kelas. Tapi salah satu kelas yang paling berkesan bagi saya adalah sewaktu ia mengajarkan mengenai "majas". Saya selama ini tidak mengetahui apa guna majas. Saya tahu ada majas hiperbola, majas, ironi, dan banyak majas-majas lainnya, akan tetapi saya tidak pernah tahu apa manfaatnya.

Untuk mengenalkan manfaat 'majas' yang Bu Lis lakukan adalah memutarkan lagu "Negeri di Awan" yang dinyanyikan oleh Katon Bagaskara http://www.youtube.com/watch?v=lAUhV7FeTXI


Ia meminta kami mendengarkan lagu tersebut sambil memperhatikan liriknya, kemudian kami membahas makna dibalik lagu tersebut. Kami diminta mencatat majas-majas yang kami temukan yang kemudian mencoba mengenali ada majas apa saja dalam lirik tersebut. Sejak hari itu, lagu "Negeri di Awan" menjadi salah satu lagu favorit saya.

Oh iya, ini liriknya:
Di bayang wajahmu
kutemukan kasih dan hidup
yang lama lelah aku cari
di masa lalu
Kau datang padaku
kau tawarkan hati nan lugu
selalu mencoba mengerti
hasrat dalam diri
Kau mainkan untukku
sebuah lagu
tentang negeri di awan
dimana kedamaian menjadi istananya
dan kini tengah kau bawa
aku menuju kesana oh.. hoo
Ternyata hatimu
penuh dengan bahasa kasih
yang terungkapkan dengan pasti
dalam suka dan sedih

Saya ingat bahwa Bu Lis mengatakan, "Majas akan membuat suatu tulisan (termasuk lirik) menjadi lebih indah"

Menurut Bu Lis, meski tak menggunakan langsung kata "ibu", lagu "Negeri di Awan" berkisah tentang seorang ibu. Majas-majas digunakan untuk menggambarkan mengenai ibu, membuat lagu ini indah sekali. Kami diminta untuk membahas bagian-bagian mana yang menggambarkan bahwa lagu ini merupakan sebuah lagu tentang ibu.

Setelah membahas lagu tersebut, kami diminta untuk menuliskan sebuah tulisan tentang "ibu" dengan menggunakan majas-majas yang telah kami pelajari. Tulisan-tulisan terbaik pun dibacakan di depan kelas.

Itu salah satu pelajaran yang paling berkesan sewaktu saya SMU. Terima kasih Bu Lis. :)

Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Memahami Pembelajaran Terintegrasi (Bagian 1) : Definisi & Manfaat Pembelajaran Terintegrasi

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)