Sekilas, mengenai“Managing Your State and Your Class activities : Workshop membuat worksheet untuk guru bahasa Inggris”

Namanya Bu Itje. Saya sudah hampir setahun mengenalnya. Mulai dari milis, chatting, bertemu dan berdiskusi, menulis bersama, dan merencanakan beberapa kegiatan bersama. Dia membantu saya mengoreksi tulisan-tulisan saya, mengedit beberapa tulisan saya dalam bahasa Inggris. Saya memberikannya LKS-LKS bahasa Inggris yang isinya kacau balau. Saya tahu dia dosen bahasa Inggris di Universitas keguruan. Saya juga sudah lama ingin sekali melihatnya memberikan training. Sampai hari itu datang.

Minggu, 9 Januari 2011 lalu, Ibu Itje membantu saya memberikan training untuk guru-guru bahasa Inggris. Dia mengajak seorang temannya, namanya Kang Azul untuk ikut memberikan training juga. Kang Azul.

Saya tahu Ibu Itje merupakan guru yang baik. Tapi saya tidak tahu kalau Ibu Itje ternyata outstanding. Saat pendaftaran ulang sudah beberapa orang guru datang. Mereka diberi name tag. Ibu Itje menyapa hampir semua peserta training sebelum acara dimulai. Beberapa diantara peserta sudah dikenalnya. Beberapa merupakan muridnya sendiri. Dulu Ibu Itje mengajar mereka saat kuliah di universitas. Kini mereka menjadi guru.

Seorang guru bersalaman dengan Bu Itje sambil melompat-lompat, "Aduh senang sekali ketemu ibu lagi di sini. Rugi kalau tidak datang. Saya saat tahu yang memberi materi adalah Ibu Itje langsung mendaftar."

Kata Ibu Itje, "Ini anakku."

Dalam hati, saya berpikir, pasti ibu Itje merupakan guru yang sangat baik, muridnya bukan hanya mengingatnya tetapi berloncat-loncat gembira karena bertemu dengannya, dengan ekspresi yang menggebu-gebu. Semoga saya juga bisa menjadi seorang guru yang seperti itu.

Pelatihan dimulai dengan materi yang dibawakan Kang Azul mengenai "Managing Your State and Your Class Activities". Kang Azul bukan guru, tapi dia trainer yang sudah bertahun-tahun aktif di kegiatan community development. Dia memberikan materi motivasi dan mengenai teknik-teknik yang bisa digunakan agar guru bisa merasa segar saat beraktifitas. Ia sudah menyediakan mixer (untuk musik). Beberapa guru diajak maju ke depan untuk mencontohkan beberapa gerakan. Kami menari (atau senam) bersama? You know what? It is lots of fun!.

Ada banyak materi yang dibawakan oleh Kang Izul, untuk detailnya nanti lihat notulensi saja yah! Hehehe...

Ibu Itje membawakan materi berikut. Lebih spesifik, mengenai worksheet. Kata Bu Itje, ini pertama kalinya dia berkolaborasi membawakan training motivasi yang digabungkan dengan hal yang teknis. Menurutnya, walaupun kita pandai membuat worksheet, lesson plan, dan sebagainya, kalau kita mengajar dalam keadaan loyo, tidak tersenyum, semua tool tersebut tidak ada gunanya.

"Worksheet hanya sebuah alat. Alat yang benar di tangan orang yang salah tetap salah. Seperti pisau, pisau yang tajam bisa bermanfaat bisa juga tidak."

Bu Itje, tidak menerangkan terlalu banyak teori mengenai pembuatan worksheet dan sebagainya. Hampir semua kegiatan dikemas dalam bentuk aktivitas. Di meja, Ibu Itje telah menyediakan begitu banyak alat peraga, sayangnya tidak semua sempat digunakan karena waktu, yang ternyata kurang. Guru-guru berputar-putar, berdiskusi, saling tanya jawab, dan belajar dengan aktifnya. Ibu Itje telah membawa bel yang dibunyikannya setiap ingin menandakan aktifitas berhenti. Ajaibnya, tampak-tampaknya guru-guru begitu asyik beraktifitas hingga bell sudah dibunyikan 3 kali, mereka masih tidak mau berhenti. Ibu Itje tersenyum pada saya, "Tidak mau berhenti loh!"

Saya tertawa.

Menarik, mungkin karena Bu Itje memang seorang guru yang memang pernah mengajar di kelas, trainingnya sangat relevan dengan kondisi di kelas. Ia mempraktekkan bagaimana worksheet bisa digunakan untuk meningkatkan interaksi antar siswa di kelas. Setelah sebuah aktivitas, ia bertanya, "Coba bandingkan bagaimana bedanya menggunakan lembar kerja untuk kegiatan yang tadi dengan yang seperti ini 'Sudah? Sudah selesai belum mengisi LKS-nya?' Nanti yang depan menjawab, 'Sudah bu'. Lalu, yang belakang akan menjawab, 'Belum. Ah kamu kaaaan. Kamu kan sudah selesai duluan karena kamu les. Aku kan ngak. Makanya aku belum selesai!'"

Saya tertawa, benar-benar celetukan khas di kelas. Menarik, Bu Itje benar-benar tahu apa yang terjadi di kelas.

Kami juga membahas hal-hal mendasar yakni misalnya mengenai bagaiaman membuat worksheet sesuai tingkat kemampuan siswa. Kalau dengan anak yang baru belajar bahasa Inggris, tentunya kami tidak perlu menggunakan kata-kata yang kelewat ajain. "Seakan-akan semakin tinggi kesulitannya, semakin jagi rasanya, padahal kan enggak," katanya.

Ibu Itje juga membawa gambar yang besar sekali.. Dan memperagakan bagaimana gambar tersebut bisa digunakkan untuk belajar begitu banyak hal dalam bahasa Inggris.

Kegiatan diakhiri dengan membuat lingkaran sambil mengungkapkan perasaan masing-masing. Semua menyatakan sangat senang. Setelah itu ada foto bersama. Pak Fabian yang memotret.

Dari feedback form yang dibagikan, hampir semua peserta mengatakan waktunya kurang. Haha Ibu Itje juga berkata, "Time flies." Yup, time flies because we had so much fun!
--

TERIMA KASIH

Terima kasih kepada pihak Erlangga, teritama Pak Dharma Hutauruk dan Ibu Nia Susanti(yang sudah menawarkan tempat tetapi belum jadi dilaksanakan di sana). Semoga kami bisa bekerjasama di lain kesempatan.

Terima kasih kepada Pak Gatot yang membantu kami mendapatkan tempat di SEAMOLEC. Terima kasih kepada semua staf SEAMOLEC yang membantu menyiapkan tempat dan menata ruangan.

Terima kasih kepada Ibu Itje dan Kang Azul yang mau berbagi ilmunya di hari Minggu. Kang Azul juga membantu memindah-mindahkan meja sebelum kegiatan training (hehehe ngerjain trainer. You both are such an insipiration!

Terima kasih kepada Ibu Novi dan Ibu Apri yang membantu mengurus pendaftaran, menyiapkan snack, dan mengurus printilan-printilan workshop. Terima kasih kepada Pak Fabian, juru potret selama kegiatan dan juga kepada saudara Bayu, yang saya mintakan tolong untuk mengurus sms konfirmasi, makan siang dan sertifikat.

Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada para guru yang berpartisiasi dalam kegiatan ini. Semoga teman-teman guru bisa senantiasa menjadi guru yang senantiasa meningkatkan kemampuan diri. Kita akan sama-sama belajar. :)

Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Memahami Pembelajaran Terintegrasi (Bagian 1) : Definisi & Manfaat Pembelajaran Terintegrasi

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)