Tidak Mau Hadiah Buku

Beberapa teman saya yang selalu mengusahakan agar tidak pernah absen datang ke pameran buku. Kalau ada uang, mereka gunakan untuk membeli buku. Kalau tidak, mereka rela menunggu di pameran dari pagi hingga tutup demi mendapatkan buku gratis. Kalau sedang pameran, sering ada doorprize, bincang dengan penulis, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kalau ikut, tak jarang penonton yang beruntung mendapatkan hadiah buku. Teman-teman saya hobi sekali mengejar buku (bahkan majalah) gratis di pameran. Lumayan untuk bahan bacaan.

Dalam sebuah seminar guru yang saya hadiri belakangan ini, ada sesi doorprize. 6 peserta yang beruntung dipangil ke depan. Semuanya guru. Hadiahnya adalah sebuah voucher yang bisa ditukar dengan sejumlah buku. Dari keenam guru yang berdiri di depan, ada tiga orang guru menolak hadiah voucher buku, "Tidak mau ah!" kata seorang guru sambil menggelengkan kepala dan memberi aba-aba tidak dengan tangannya. Yang lain juga sikapnya begitu.

Saya melirik teman yang duduk di sebelah saya, dia guru juga. Sambil melotot saya bertanya, "Serius itu guru menolak dikasih hadiah buku?"

Teman saya seorang guru berkomentar, "Tahu gitu kita saja maju ke depan. Hadiahnya sejumlah buku loh! Bukan hanya satu! "

Teman saya menambahkan, "Ironis yah?"

Saya mengangguk sambil terus terheran-heran. Ternyata ada guru yang menolak diberi hadiah buku!


Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Memahami Pembelajaran Terintegrasi (Bagian 1) : Definisi & Manfaat Pembelajaran Terintegrasi

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)