Posts

Showing posts from February, 2012

The Saber : Sebuah Educational Currency

Image
Sumber Gambar : http://www.scribd.com/tesasilvestre/d/31762783-Saber#archive 1% dari pajak penggunaan telepon gengam ( handphone ) di Brazil digunakan untuk berbagai tujuan pendidikan. Selain menggunakan dana ini untuk membayar beasiswa dan meningkatkan fasilitas pendidikan ada cara lain untuk memanfaatkan dana ini. Bernard Lietar , seorang ahli currency, mengajukan sebuah proposal yang berbeda. Dia mengusulkan agar dana tersebut juga digunakan untuk sebuah Educational Currency yang disebut 'Saber'. Curency di sini berarti alat tukar. Prinsipnya sederhana. Siswa yang lebih besar harus menyediakan waktu untuk mengajar siswa-siswa yang lebih muda. Mereka akan mendapatkan semacam kupon yang menandakan bahwa mereka telah mengajar selama waktu tertentu. Poin yang dikumpulkan ini kemudian bisa digunakan untuk membayar biaya kuliah. Sehingga, bagi yang tidak mampu membayar biaya kuliah bisa mengumpulkan poin dengan mengajar. Sirkulasi dari Saber dikendalikan oleh Kementerian Pendidi

I teach, therefore you learn... or do you?

Image
Catching Up or Leading The Way By Yong Zhao http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=14268387

[REPOSTING] Pendidikan Lingkungan Kehidupan, Apakah Diperlukan?

Image
Tulisan ini pernah dimuat di Koran Seputar Indonesia beberapa tahun yang lalu (saya lupa detailnya), mungkin masih relevan untuk kondisi sekarang. Pendidikan Lingkungan Kehidupan, Apakah Diperlukan? Oleh Dhitta Puti Sarasvati Di sekolah-sekolah di Jakarta, ada pelajaran Pengenalan Kehidupan Lingkungan Jakarta, disingkat PLKJ . PLKJ merupakan mengenai pengenalan lingkungan Jakarta. Pada dasarnya bertujuan mulia. Bukankah sangat baik untuk mengenali lingkungan di sekitar? Termasuk, mengenai Jakarta bila memang tinggal di Jakarta., Di Singapura juga ada pelajaran pengenalan lingkungan di sekolah. Siswa diajak pergi ke tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api, taman, jalan, untuk melakukan pengamatan mengenai lingkungan. Kemudian siswa diminta membuat laporan dalam bentuk tertulis atau foto yang kemudian didiskusikan di kelas. Baik siswa maupun guru bebas berpendapat mengenai hasil pengamatannya. Melalui panca indera, siswa diajak untuk memahami yang ada dan terjadi di sekitarnya, sek

Buku kecil

Image
Desember lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Nirmala, seorang aktivis lingkungan yang kini bergiat di Zero Emissions Research & Initiatives (ZERI) . Nirmala memberikan saya sebuah hadiah sebuah buku kecil yang manis, judulnya 'How can I be the strongest tree in the forest ' karya Gunter Pauli. Bukunya kecil sekitar 7 cm x 10 cm sehingga bisa dimasukkan kantung celana. Kertasnya dari potongan kertas sisa di percetakan yang dicapatkan secara cuma-cuma. Bisa potongan kertas tersebut dilipat-lipat sehingga membuat buku. Lucu banget. Ceritanya juga sederhana tetapi indah. Ini salah satu kutipan favoritku : "All contribute to be the strongest, some are small, some are ugly, some I do not know the difference between their head or tail" Intinya ketika pohon memiliki banyak daun, dia akan mendapatkan lebih banyak energi dari matahari. Lalu sisa-sisa daunnya akan jatuh ke tanah. Cacing, semut, jamur akan mengolah sisa daun tersebut dan itu akan menjadi mak
I suppose every child has a world of his own — and every man, too, for the matter of that. I wonder if that's the cause for all the misunderstanding there is in Life? (Lewis Caroll)
I loved learning. School was the place of ecstasy - pleasure and danger. To be changed by ideas was pure pleasure. But to learn ideas that ran counter to values and beliefs learned at home was to place oneself at risk, to enter the danger zone . Home was the place where I was forced to conform to someone else's image of who and what I should be . School was the place where I could forget the self, and through ideas, reinvent myself. (Bell, 1994, p.3) Hooks, Bell . (1994). Teaching to Trnsgress : Education as the Practice of Freedom. New York : Routledge Falmer)

AB Three (Be3) Andaikan Saja

Image
Andai saja aku ini seorang peri Punya sayap mungil yang ringan dan putih Ku kan terbang melayang di awan Dan bermain di atasa awan menggumpal Aku akan jadi peri yang baik hati Punya tongkat mungil yang sangatlah sakti Kan kubuat seisi dunia bersahabat, saling menebarkan cinta Oh indahnya, hangatnya bila, semua impianku jadi nyata Dan tiada lagi angkara yang kan benturkan hati kita Dan apabila ku lihat ada yang lara, ku kan datang tanyakan apa sebabnya Kan kubuat kembali ceria, hingga sirna segala derita yang ada Oh indahnya, hangatnya bila Semua impianku jadi nyata Dan tiada lagi angkara yang kan benturkan hati kita Andaikann.. andaikan saja.. Impianku jadi nyata Andai saja aku ini seorang peri Punya tongkat mungil yang sangatlah sakti Kan kubuat seisi dunia bersahabat Saling menebarkan cinta Oh indahnya hangatnya bila Semua impianku jadi nyata Dan tiada lagi angkara Yang kan benturkan hati kita

[REPOSTING] Kenalkah Kau Pippi Si Kaus Kaki Panjang?

Image
Judul Buku : Kenalkah Kau Pippi Si Kaus Kaki Panjang? Pengarang : Astrid Lindgren Ilustrasi : Ingrid Nyman Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah halaman : 26 halaman Ada dua anak bernama Thomas dan Annika. Mereka sangat ingin memiliki teman seumur. Di sebelah pekarangan rumah Thomas dan Annika ada sebuah Pondok bernama Pondok Serbaneka yang kosong. Thomas dan Anikka sangat mengharapkan ada anak seurmur mereka yang tinggal d sana. Suatu hari, Thomas dan Anikka mengintip keadaan Pondok Serbaneka melalui pagar, mereka melihat ada seoraang anak perempuan yang kuat sekali yang sedang mengangkat kuda. Ternyata anak perempuan tersebut baru pindah ke Pondok Serbaneka dan dia tinggal di sana sendirian karena dia tidak mempunyai ibu maupun ayah. Nama anak perempuan tersebut adalah Pippi. Ia melihat Thomas dan Annika dan mengajak mereka sarapan di rumahnya. Pippi memasakkan telur dan kue dadar untuk Thomas dan Annika. Saat memasak telur, ternyata telurnya ada yang tumpah ke rambut Pippi. Pi
How do you learn to roller skate? Certainly not just by reading instructions and watching otthers, although these may help. Most certainlly, you learn by skating. And if you are a good learner, by thoughtful skating, you pay attention to what you are doing , capitalize on your strengths and work on your weakness . (Perkins, David ; Blythe, Tina .(1994). Putting Understanding Up Front in Educational Leadership; Feb 1994; 51:5 ; page 4 - 7

Sebuah Refleksi : Guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Pernah Saya Temui

Sebuah Refleksi : Guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Pernah Saya Temui Oleh Dhitta Puti Sarasvati 6 Februari 2012 Hari ini saya mengunjungi sebuah lembaga PAUD di daerah Sarijadi, Bandung. Teman saya Fidi, yang baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial, baru saja melakukan penelitian mengenai bebapa PAUD di darah Bandung. Sekolah tersebut merupakan salah satu tempat dia melakukan penelitian. “Sekolah tersebut menarik, siswa-siswa bisa membayar uang sekolah dengan sampah. Sampah tersebut diolah kembali (didaur ulang) dan hasil pengolahan sampah ini digunakan untuk membayar SPP)” “Saya kenalkan dengan Bu Yunyun yah ? Dia kepala sekolah di PAUD tersebut. Dia lagi mencari pembicara untuk mengisi seminar untuk guru PAUD di sana. Saya merekomendasikan Kak Puti!” kata Fidi. Waduh! Saya kan tidak pernah mengajar PAUD secara langsung. Tetapi saya mungkin bisa berbagi mengenai kegiatan mendongeng. Itu adalah hal sederhana yang bisa dilakukan oleh g